Ditulis oleh: Putri Indah Ayu Ningrum
Sahabat selalu ada
untuk saling menyayangi
dan melindungi.
Setiap sore hari setelah salat Asar, kami selalu pergi ke musala untuk belajar mengaji bersama Pak Ikhwan. Tahun ini terasa sangat berbeda. Semuanya harus mematuhi peraturan supaya diperbolehkan untuk ikut mengaji. Sekarang kami harus duduk sedikit berjauhan, mengobrol pun harus jaga jarak. Dan yang paling penting, kami wajib memakai masker saat berkegiatan di musala. Semua itu supaya kami tidak tertular virus Covid-19 yang sedang mewabah.
Kebetulan hari ini aku duduk di bagian paling belakang. Pak Ikhwan memulai kegiatan hari ini dengan berdoa bersamasama. Saat beliau menghadap ke papan tulis dan membelakangi kami, Andin datang mengendap-endap dan duduk di sebelahku. Aku melihat dia tidak memakai masker hari ini.
“Andin, kenapa kamu tidak memakai masker?” tanyaku berbisik.
“Maskerku jatuh di jalan dan kotor saat aku berlari ke sini,” jawab Andin dengan berbisik.
Lalu aku memberikan masker cadanganku kepada Andin. Setiap hari Bunda selalu membawakan masker cadangan untukku. Aku memberikannya kepada Andin karena aku sayang kepada sahabatku. Aku tidak ingin kalau Andin jadi sakit karena tidak memakai masker. ***